Mengapa remaja rentan terlibat dalam tindak kriminal? Pertanyaan ini seringkali menghantui para orang tua dan juga masyarakat luas. Bagaimana bisa generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa malah terlibat dalam perilaku kriminal?
Menurut para ahli, satu dari lima remaja di Indonesia pernah terlibat dalam tindak kriminal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pergaulan negatif. “Remaja yang bergaul dengan lingkungan yang salah cenderung lebih rentan terlibat dalam tindak kriminal,” ujar psikolog anak, dr. Andini.
Selain itu, kurangnya pengawasan dari orang tua juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi perilaku kriminal remaja. “Orang tua harus lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam tindak kriminal,” tambah dr. Andini.
Selain pergaulan negatif dan kurangnya pengawasan, tekanan dari lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan tindak kriminal. “Remaja rentan terpengaruh oleh tekanan teman sebaya dan lingkungan sekitar, sehingga mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum,” ungkap dr. Andini.
Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus kriminalitas remaja di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, peran orang tua dan masyarakat dalam membimbing dan mengawasi remaja sangatlah penting untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kalangan generasi muda.
Dengan adanya kesadaran akan faktor-faktor yang membuat remaja rentan terlibat dalam tindak kriminal, diharapkan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pertumbuhan positif bagi generasi muda. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi masa depan bangsa ini. Semoga dengan upaya bersama, kita dapat mencegah remaja terlibat dalam tindak kriminal.